Minggu, 23 November 2014

3 Pertanyaan Seputar Filsafat Islam

Para orientalis menyimpulkan bahwa “  No Philosophy in Islam and kalam is the stepsister born by the same mother “. Apa maksud pernyataan ini dan bagaimana anda menyangkal pendapat ini. Jelaskan argumentasi anda dengan logis.
Jawaban :
Maksud pernyataan di atas adalah para orientalis sependapat bahwa geneologi filsafat dalam islam harus dilacak dari Yunani, sebab menurut mereka filsafat tidak ada akarnya dalam tradisi intelektual Islam”.[1] Argumentsi lain muncul dari De Boer seorang orientalis periode awal, dengan tegas menyatakan bahwa “Islam datang ke dunia ini tanpa Filsafat” sebab, pada abad pertama masyarakat islam tidak mempunyai kesadaran akan metode atau sistim. Filsafat Islam hanyalah eklektisism yang terkait dengan hasil terjemahan karya Yunani, dank arena itu kajian kesejarahannya lebih merupakan asimilasi dari pada originasi.[2]
Untuk menyangakal pernyataan di atas, ada sebagian orientalis yang menyatakan bahwa Ushul Fiqih memiliki peran penting dalam melahirkan filsafat dalam Islam.[3] Dan pendapat ini benar adanya, karena kaidah-kaidah yang terdapat di dalam ushul Fiqh menggunakan rasio/akal. Dan dikatakan ilmu ushul fiqh adalah salah satu ilmu rasional (al-Ulum al-‘Aqliyah). Al-‘Ulwani mengatakan bahwa Mustafa ‘Abdu al-Razaq menegaskan urgensi ilmu ini dan menyatakan bahwa peneliti filsafat islam harus mempelajari al-Ijtihad bi al-‘Ra’yi karena ini merupakan kajian rasional pertama yang terbukti dilakukan oleh kaum muslimin hingga memunculkan mazhab-mazhab fiqh dan ilmu ushul fiqh. ‘abd al-Raziq mengingatkan dan mengengpos rasionalitas ilmu ini secara metodologis disertai dengan argumentasi rasional dan historis.[4]  

Benarkah pendapat orng yang menyatakan bahwa filosof Pertama Islam adalah al-Kindi ? jelaskan !!
Jawaban :
Saya membenarkan pendapat diatas. Karena dari beberapa buku, seperti ; al-Tarikh al-Islam, al-Tarikh Falasifah al-Islam, Tarikh al-Fikr al-Arabi, dan lainya menyatakan bahwa al-Kindi adalah seorang filosof islam pertama dari bangsa Arab yang berusaha memadukan antara Filsafat Yunani dengan ajaran Islam. Dari perpaduan ini al-Kindi menyatakan bahwa mempelajari filsafat tidak memusnahkan keyakinanan keagamaan selama kita berpegang pada dasar-dasar ajaran agama Islami.
Menurutnya Filsafat adalah upaya manusia mneladani perbuatan Tuhan sejauh jangkauan akal manusia. Menurutnya juga filosofi adalah orang yang mampu memperoleh kebijaksanaan dan mengamalkan kebijaksanaan itu.[5] Pernyataan al-Kindi sesuai dengan arti dari Flsafat[6] itu sendiri.
Dan Alfred L. Ivry menulis dalam karyanya sebagai berikut :

“AL-Kindi (c. 185/801-c. 260/873) was the first Muslim Philosopher. Philosophical studies in the cecond/eight century were in the hands of Christian Syiriac, who were Primarily physician. They started, thought encouragement by the caliph, to translate greek writings into Arabic. Being the first Arab Muslim to study science and philosophy, al-Kindi was rightly called “ the Philosopher of the Arabs.”[7]

Jelaskan bagaimana sejarah filsafat islam lahir dari kitab suci al-Qur’an hingga menjadi disiplin filsafat.
Jawaban :
‘Abd al-Latif ‘Ibadah mengatakan “أن القرآن يحتوي علي أصول فلسة إلهية و طبيعة و إجتماعية و سياسية  لم تسبر إلي الآن أغورها بالرغم من المحاولات الجادة التي قام بها بعض علماء الكلام و الفلاسفة المسلمين.[8]
Al-Qur’an merupakan sumber dan inspirasi dari segala ilmu pengetahuan termasuk filsafat, dalam al-Qur’an tidak akan pernah ditemukan kata al-falsafah, tetapi akan ditemukan kata al-hikmah. Kata al-hikmah tercatat dalam al-Qur’an berkali-kali, sedangkan failisuf, orang yang menekuni falsafah/berfalsafah tercatat sebagai al-hakim. Seperti kita ketahui para Nabi mengajarkan al-Kitab dan al-Hikmah. Dengan kata lain para Nabi adalah para failusuf.[9]
Setelah wafatnya Rasulallah keilmuan semakin berkembang, ijtihad mulai bermunculan, dari ijtihad-ijtihad ini melahirkan banyak corak pemikiran dari para mujtahid. Dan pada masi ini disiplin keilmuan mulai ada, seprti :Ilmu Fiqh, Ilmu hadist, Ilmu al-Qur’an dan lain-lain. Bahkan aliran-aliran keilmuan filsafat dalam islam mulai bermunculan juga seperti :  Filsafat Taklidiah, Ilmu kalam, Ilmu Tawwuf ilmu fiqih (Ushul Fiqh) dimasukkan dalam ranah filsafat.
                                   




[1] Hamid Fahmi Zarkasyi, Makalah : Filsaat Islam, dari Tradisi Menuju Islamisasi, hal 7
[2] Seperti dikutip olejj Hamid Fahmi Zarkasyi dalam, De Boer, T.I, The History o Philosophy in Islam, Curzon Press, Richmond, U.K.,1994, pp 28-29, 309. The emphasize on Translation see Myers, Eugene A., Arabic Thought and The Western World.  Fredrick Ungar Publishing Co, New York, 1964, hal. 7-8
[3] Olivear Leamam, An Introduction to medieval Islamic Philosophy, Cambridge : Cambridge University Press 1985, hal 5
[4] Fahmi Muhammad ‘Ulwan, al-Qiyam al-Daruriyah wa Maqasid al-Tasyri’I al-Islami, Kairo : Dar al-Fikri al_’Arabi, cet I : 1367, hal 7
[5] A. Mustofa, Filsafat Islam. (Bandung : Pustaka Setia, 2004), hal 104
[6] Falsafah/filsafat adalah : ajaran hukum dan perilaku; ilmu mencari kebenaran dan prinsip-prinsip dengan menggunakan kekuatan akal; kata-kata arif yang bersifat didaktis. Lihat, Puis A Partanto & M. Dahlan al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola 2001), hal 169
[7] Ivry L. Alfred, al-Kindi’s Metaphysics, A translation of Ya’qub Ibnu Ishaqal-Kindi’sTreatise “ On First Philosophy” ( Fi al-Falsafah al-Ula).  ( New York : State University of New York Press 1974). P 421
[8] ‘Abd al-Latif ‘Ibadah, Taqyimu al-Islamiyah al-Ma’rifah al-Falsafiyah fi al-‘Usur al-Sabiqah, wa istikhlas ma yumkinu an nafida minhu fi al-‘asri al-Hadir, dalam buku Abhas nadwah nahwa falsafah Islamiyah mu’asirah, Malaysia : The International of Islamic Thuoght 1994, hal 302
[9] Sayyed Hossen Nasr dan Oliver Leamen, Ensiklopedi Tematis Filsafat Islam (buku pertama), terj Bandung : Mizan, 2003, hal 40

1 komentar:

  1. izin copas ya untuk kulya
    sebulumnya hohon maaf sebesarnya atas lelancangan saya sya sangat terima kasih sekali kepada si blogger semoga jadi bermamfaat untuk kita semuah

    BalasHapus