diangkat dari kisah nyata. cerita ini ketika
ditulis sambil menahan perasaan dan menahan gereng dileher.
Sekitar pulul 16.15 WIB, ane
bergegas mengganti pakaian, yg sebelumnya menggunakan sarung dan baju kaos diganti
dg baju koko berwarna hitam dan celana panjang berwarna hitam ( semua serba
hitam, kulitpun hitam, hehe )
setelah beres berganti penampilan ane pun turun ke lantai 2 untuk bertemu dg
ghofur ( kader pondok bayan )
Ane : pun...ayo berangkat KE GONTOR 2
Gofur : teh kek.....( dg logat bayan )
Ane : mtor dimana .....?
Gofur : di grasi belakang...
Tak lama kemudian kami berangkat menuju GONTOR 2 dg kecepatan 30 km/jam, terasa seperti pembalap keong....perjalan kami tempuh sekitar 20 menit. Sesampainya di GONTOR 2, para santri berlarian terbirit2 bak dikejar harimau....eh...ternyata...... dikejar bagian keamanan, maklum.. ketika itu wkatunya untuk shalat maghrib...
Ane : berembe pun......? adib sudah dimasijid, kita tunggu ok...
Gofur : ya dh ( dg logat leong )
Akhirnya kami memutuskan untuk menunggu adib, sampai selesai shalat......
Burrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr....suara hentakan sendal para santri berlari turun dari masjid,mereka berlari menuju dapur....satu persatu, hidung perhidung kami perhatikan adib tak tampak
Ane : pun....embe adib....?
Ghofur : ga’ tau saya ( dg logat bayan bercampur leong )
Ane : coba di bayan, jarak 1 km udah ketahuan mana adib...
Setelah berdialog, tak lama, dari kejauhan tampak seorang dg perawakan tinggi, berkulit kusam berjalan dg kepala tunduk ( lapah jage )mendekati kami, beberapa detik kami perhtikan eh...ternyata....ADIB PANGESTU RAMADHAN ( putranya bu’ Hj Nur karimah & pak H. Agus Sono ) lansung menyalami kami, raut wajahnya berubah secepat kilat, yang tadinya murung menjadi cerah penuh kebahagian.....
Ane : berembe kabar......?
Adib : baik..
Ane : mangan dib.....?
Adib : teh....( dg semangat )
Ane : dimana...?
Adib : di kafe......
Mengantri dg tertib, menunggu giliran jatah.....
mas....itu ambil nasiny mas...mas itu ambil nasinya, terdengar suara dari belakang kami...
ane : endek tao keradengan wayah ne.....
adib : aok wah.....sang lapah gatik ( dg logat santong bercampur gb baru )
Setelah makan malam, iseng-iseng ane buka TAB SAMSUNG punya gofur
Ane : dib, udah liat fotonya mas ung......?
Adib : dek man......( dg logat santong )
Ane : ni liat ni....
Kami asyik melihat foto2 acara pernikahan mas ung dg......( maaf ga’ tau nama yg perempuan ), disela2 foto itu tmpak satu foto. terpampang satu Buah cobek + anak cobek dg hiasan sambal terasi, sepiring mangga yang teriris2.....adib dan ane saling pandang...
Ane : dib....gereng leher mas ichank ( sambil megang leher ) .Adib cengik
Adib : aok...adib endah ( sambil menelan air liur )....
Ane : pun...ayo berangkat KE GONTOR 2
Gofur : teh kek.....( dg logat bayan )
Ane : mtor dimana .....?
Gofur : di grasi belakang...
Tak lama kemudian kami berangkat menuju GONTOR 2 dg kecepatan 30 km/jam, terasa seperti pembalap keong....perjalan kami tempuh sekitar 20 menit. Sesampainya di GONTOR 2, para santri berlarian terbirit2 bak dikejar harimau....eh...ternyata...... dikejar bagian keamanan, maklum.. ketika itu wkatunya untuk shalat maghrib...
Ane : berembe pun......? adib sudah dimasijid, kita tunggu ok...
Gofur : ya dh ( dg logat leong )
Akhirnya kami memutuskan untuk menunggu adib, sampai selesai shalat......
Burrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr....suara hentakan sendal para santri berlari turun dari masjid,mereka berlari menuju dapur....satu persatu, hidung perhidung kami perhatikan adib tak tampak
Ane : pun....embe adib....?
Ghofur : ga’ tau saya ( dg logat bayan bercampur leong )
Ane : coba di bayan, jarak 1 km udah ketahuan mana adib...
Setelah berdialog, tak lama, dari kejauhan tampak seorang dg perawakan tinggi, berkulit kusam berjalan dg kepala tunduk ( lapah jage )mendekati kami, beberapa detik kami perhtikan eh...ternyata....ADIB PANGESTU RAMADHAN ( putranya bu’ Hj Nur karimah & pak H. Agus Sono ) lansung menyalami kami, raut wajahnya berubah secepat kilat, yang tadinya murung menjadi cerah penuh kebahagian.....
Ane : berembe kabar......?
Adib : baik..
Ane : mangan dib.....?
Adib : teh....( dg semangat )
Ane : dimana...?
Adib : di kafe......
Mengantri dg tertib, menunggu giliran jatah.....
mas....itu ambil nasiny mas...mas itu ambil nasinya, terdengar suara dari belakang kami...
ane : endek tao keradengan wayah ne.....
adib : aok wah.....sang lapah gatik ( dg logat santong bercampur gb baru )
Setelah makan malam, iseng-iseng ane buka TAB SAMSUNG punya gofur
Ane : dib, udah liat fotonya mas ung......?
Adib : dek man......( dg logat santong )
Ane : ni liat ni....
Kami asyik melihat foto2 acara pernikahan mas ung dg......( maaf ga’ tau nama yg perempuan ), disela2 foto itu tmpak satu foto. terpampang satu Buah cobek + anak cobek dg hiasan sambal terasi, sepiring mangga yang teriris2.....adib dan ane saling pandang...
Ane : dib....gereng leher mas ichank ( sambil megang leher ) .Adib cengik
Adib : aok...adib endah ( sambil menelan air liur )....
Salam blogger.. Mari kita warnai Dunia dengan Menulis!
BalasHapus