Selasa, 02 Desember 2014

Bakso Moro Seneng (Harga Ekonomis, Rasa Mantab Abisss)

Saya terdiam meratapi bangsa ini, bangsa yang besar katanya, bangsa yang kaya akan SDA katanya, bangsa yang merdeka dulunya. Setiap kali membaca media, saya tidak pernah mengucap Alhamdulillah tetapi mengucap Astaghfirullah. Mungkin bukan hanya saya sendiri, tetapi saya yakin teman-teman juga demikian. Apadaya, untuk saat ini kita hanya orang kecil yang hanya bisa berdo’a kepada yang maha kuasa.
Ketika rakyat Indonesia dibingungkan dengan kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak), ketika rakyat protes dengan melakukan demonstrasi besar-besaran atas kebijakan ini, ketika rakyat merasa dibodohi dan dibohongi oleh kebijakan yang tidak logis ini, ketika rakyat kecil menjerit lantaran meratapi hidup yang semakin susah karena harga semua bahan pokok melonjak tinggi, ketika pedagang dan pembeli sama rasa menanggung derita. ketika semua rakyat Indonesia menanggung permasalah ini dengan reaksi yang berdeda-beda.
“Ichaaank…terdengar teriakan ditengah-tengah lamunanku, suara itu berasal dari luar pintu kamarku dan aku tersadar
“Ya…siapa ?” jawabku
“Dargo ni ?”
“Oh..ente go”
“Ada apa ?” dengan penuh rasa penasaran
“Sugul teh” (Baca : Keluar ayo)
“Sugul jok embe kek” (Baca : Keluar Kemana)
“Pergi isi perut, laper ni” Jawabnya sambil menghelus-helus perut
“Ok..” jawabku simple dan penuh semangat dan kamipun berangkat
Tujuan kami belum jelas, mau makan apa ? dan cari makan dimana ? motor terus kulajukan dengan kecepatan 50 Km, motor-motor, mobil-mobil ku salip dengan perlahan, kemudian sawah-sawah aku lewati, gang-gang kecil ku lalui. Pada akhirnya mataku tertuju pada tulisan “ Bakso Pak Min, Moro Seneng “, motor ku berhentikan secara mendadak
“Kita coba ini gimana ?” tanyaku kepada dargo
“Ok dah” jawabnya singkat
Kami memang suka pergi keliling mencari makan (wisata kuliner). Pergi ke kota Ponorogo mencari buku, cukup 10 sampai 20 menit walaupun ini tujuan inti kami, tetapi mencari makan sampai berjam-jam padahal hanya sampingan. Bayangkan, bagaimana anehnyaa kami.
Motor aku parkirkan di bawah pohon mangga tepat disamping warung bakso Pak Min, aku melangkah masuk dan aku duduk sambil membaca menu yang ada.   Diluar lamunanku yang tadi, aku heran dengan bapak ini. Semua yang kubayangkan mengenai kesusahan rakyat Indonesia, ternyata berbalik 90 derajat. Ia tidak menaruh harga mahal untuk satu mangkok bakso disaat semua harga barang serba mahal, ia tidak ingin memberatkan pembeli, ia ingin berbagi kepada sumua orang.

Adalah Pak Min salah satu dari sekian banyak pedangan bakso yang ada di ponorogo. Pak Min pemilik warung bakso moro seneng, yang berada di tempat yang tidak strategis, jauh dari kota dan jauh dari keramaian. Tepatnya di dalam gang kecil di Jl. Sedap Malam. Tapi nama dan penikmatnay sudah dimana-mana. Warung pak Min tidak begitu besar, tidak begitu mewah. Warungnya hanya berukuran kurang lebih 3 X 5 M berdinding dari anyaman bambo dan beratapkan seng, sangat sederhana.
Tetapi jangan kira, walaupun dengan fasilitas warung yang tidak terlalu besar pak Min hanya bekerja seorang diri ?. Pak Min memiliki tiga karyawan dan tidak memiliki karyawati, karyawan yang ada adalah remaja-remaja yang diambil dari kampung asal Pak Min, yaitu Magetan. Jadi Pak Min bisa dibilang menejer tetapi terkadang sekali duakali Pak Min ikut terjun melayani pelanggan yang datang.
Warung bakso milik pak Min, ramai pengunjung, karena harga yang sanagat bersahabat. Satu mangkok bakso hanya Rp. 4.000 saja, jadi bisa untuk semua kalangan (menengah kebawah atau menengah ke atas). Rasa dan porsi enggak kalah dengan bakso-bakso restoran. Saya pribadi terheran-heran dan terkagum-kagum dengan kelezatan bakso ala Pak Min, satu sendok kuah baksonya sudah terasa di lidah, melekat di hati.
Bagi sebagian orang yang biasa makan bakso selalu ditemani embel-embelnya, jangan takut tidak ada, Karena sudah disediakan campuran yang cukup pariatif mulai dari tahu goreng, lontong, kerupuk, dan kacang asin yang siap menambah kelezatan bakso ini. Minuman juga tersedi, mulai dari air putih, teh  hangat, es teh, es jeruk, jeruk hangat dll. Dijamin tidak akan mengecewakan dan bakalan ketagihan

Untuk diketahui kami (saya dan dargo) sering menghabiskan empat porsi bakso pak Min, ditambah dua lontong, tiga tahu, dua kacang asin, dua bungkus kerupuk dan satu gelas es teh.

1 komentar:

  1. wah kalua ini sih.. langganan ane dari MABA ( Mahasiswa Baru ).. karena selain pedagangnya bersahabat, harganya juga bersahabat gan..

    BalasHapus